Tren Web Development 2025: Server-Side Framework Kembali Dilirik

Tren Web Development 2025: Server-Side Framework Kembali Dilirik

Tren Web Development 2025: Server-Side Framework Kembali Dilirik

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pengembangan web didominasi oleh framework frontend seperti React, Vue, dan Angular yang mendorong munculnya aplikasi satu halaman (SPA). Namun, berdasarkan laporan tren teknologi 2025 dari Stack Overflow dan GitHub, kini mulai terlihat pergeseran kembali ke server-side rendering (SSR) dan monolith architecture.

Framework seperti Laravel, Ruby on Rails, dan Django mengalami lonjakan pengguna karena dianggap lebih efisien dalam membangun MVP (Minimum Viable Product), mengurangi kompleksitas, serta mempercepat time-to-market. Laravel, khususnya, banyak digunakan karena ekosistemnya yang lengkap, termasuk sistem autentikasi (Laravel Breeze, Jetstream), manajemen database dengan Eloquent ORM, dan dukungan untuk testing.

Web Development

Kelebihan utama server-side framework terletak pada kecepatan render awal halaman, dukungan SEO yang lebih baik, dan kemudahan debugging. Hal ini menjadikannya kembali relevan, terutama untuk aplikasi bisnis, dashboard internal, dan website institusi yang membutuhkan performa dan skalabilitas stabil tanpa kompleksitas tinggi.

Dengan munculnya tool modern seperti Livewire dan Inertia.js yang menjembatani komunikasi antara server-side dan frontend, pengembangan aplikasi web dengan Laravel kini mampu memberikan pengalaman interaktif seperti SPA namun tetap mempertahankan struktur monolith yang lebih mudah dikelola.

Tren ini membuktikan bahwa teknologi tidak selalu bergerak ke depan dengan meninggalkan yang lama. Sebaliknya, pengembang kini lebih bijak memilih tools sesuai kebutuhan aplikasi, bukan sekadar mengikuti tren.

Kembali ke Daftar Berita